~My Red Play Ground~

Saturday, December 29, 2007

Hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan

<Maaf kalau kesannya tulisan ini tidak terlalu mendalam mengupas permasalahannya. Karena memang sewaktu tulisan ini dibuat, instruksi dosen saya dengan jelas memerintahkan maksimal panjang tulisan hanya dua halaman kuarto. Jadi memang sengaja saya tulis secara sekilas seperti ini.>

Australia mempunyai kepentingan besar pada stabilitas dan pembangunan negara-negara Pasifik Selatan, seperti New Zealand, Papua New Guinea (PNG), dan juga negara-negara kepulauan kecil, misalnya Pulau Solomon, Vanuatu, dan Fiji. Sebagai negara yang bertetangga, Australia merasa mempunyai tanggung jawab terhadap wilayah tersebut. Australia terkait dengan sejarah pembentukan negara-negara Pasifik Selatan, antara lain dengan membantu negara-negara tersebut untuk menjadi mandiri, baik dalam hal ekonomi, pembagian kekuasaan antara pusat dan provinsi, dan falsafah pemerintahan. Australia merupakan daerah sebagai sumber utama impor, investasi, donor pemberi bantuan, serta rekan penting dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Australia juga bekerjasama dengan negara-negara di Pasifik Selatan dalam mengatasi kejahatan transnasional di kawasan tersebut. Seperti terorisme, perdagangan narkoba, human trafficking, imigrasi illegal, dan pencucian uang. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menjaga keamanan Australia sendiri. Sedangkan di bidang ekonomi Australia juga mempunyai kepentingan substansial. Data menunjukan nilai ekspor Australia ke negara-negara Pasifik Selatan mencapai jumlah $2,5 miliar, tidak termasuk New Zealand. Investasi langsung Australia kira-kira mencapai $2,3 miliar.

Program bantuan Australia ke kawasan tersebut juga merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk mendorong stabilitas dan pembangunan regional. Program tersebut difokuskan untuk membangun kapasitas di kawasan tersebut agar mampu menghadapi tantangan ekonomi, keamanan, dan sosial yang dihadapi. Dalam prakteknya hal tersebut melibatkan sejumlah aktifitas penguatan yang bertujuan untuk:

s Meningkatkan pengelolaan ekonomi dan pemerintah akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, dan pemanfaatan SDA dengan lebih baik.

s Menambah kapasitas kepolisian dan pengadilan untuk memperkuat stabilitas dan usaha dukungan local untuk meredakan konflik dan ketegangan.

s Meningkatkan operasi sektor, terutama akses masyarakat pada pelayanan kesehatan dan pendidikan.

s Menggalakan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan sosial ekonomi oleh pemerintah negara-negara Pasifik Selatan.

Australia dengan Selandia Baru

Hubungan antara Australia dan Selandia Baru, sangat dekat mengingat dahulu mereka hampir menjadi satu negara. Dalam bidang ekonomi, keterikatan hubungan kedua negara juga terbilang cukup kuat. Berbeda dengan hubungan ekonomi Australia dengan negara-negara di Pasifik Selatan lainnya yang tampaknya hanya berupa hubungan satu arah, hubungan ekonomi antara Australia dan Selandia Baru dapat dikatakan sebagai hubungan yang setara mengingat kemampuan ekonomi kedua negara yang tidak terlalu berbeda, serta kedua negara pun saling menjadi partner perdagangan yang sama-sama penting bagi satu sama lain. Hal ini ditandai pada tahun 1983 kedua negara sepakat membentuk Closer Economic Relations (CER) atau juga dikenal sebagai Australia New Zealand Closer Economic Relations Trade Agreement (ANZCERTA), yaitu kesepakatan mengenai perdagangan bebas di antara kedua negara. CER dibuat untuk menggantikan New Zealand Australia Free Trade Agreement (NZAFTA).

Salah satu hasil paling penting dalam CER adalah the Protocol on the Acceleration of Free Trade in Goods, yang dapat menghilangkan seluruh penghalang perdagangan barang, baik tarif maupun kuota, antara kedua negara semenjak 1 Juli 1990, lima tahun lebih awal dari rencana semula[1].

Semenjak terbentuknya CER perdagangan antara kedua negara meningkat dengan pesat. Saat ini Selandia Baru menjadi partner perdagangan Australia terbesar ke-empat dalam bidang ekspor dan Impor, sedangkan Australia adalah partner perdagangan Selandia Baru yang paling utama, baik dalam Ekspor maupun Impor.

Sama halnya hubungan keduanya dalam bidang pertahanan, adalah hubungan yang setara. Keduanya tergabung dalam organisasi pertahanan yang sama yaitu ANZUS dan Five Power Defence Arragement (FPDA). Selain itu kedua negara juga sering mengadakan latihan militer bersama, mengadakan pertukaran dan pelatihan personel militer, serta saling membantu dalam urusan logistik militer.[2]

Australia dengan Papua Nugini

Kedekatan letak geografis dan hubungan sejarah menjadikan Papua Nugini menempati posisi khusus dalam Politik Luar Negeri Australia. Australia berkepentingan bagi keberlangsungan pembangunan dan stabilitas Papua Nugini. Hubungan bilateral kedua negara berada di bawah payung Joint Declaration of Principles pada tahun 1987 dan direvisi pada tahun 1992. Usaha yang dilakukan kedua negara untuk meningkatkan kerjasama adalah melakukan beberapa kali pertemuan menteri (Ministerial Forum) yang dihadiri oleh para menteri yang bertanggung jawab di bidang keuangan, perdagangan, pertahanan, kepolisian, transportasi, bea, dll. Dalam forum ini para pengusaha berkesempatan untuk menjalin hubungan, berkomunikasi dengan para menteri dari kedua negara.

Papua Nugini merupakan salah satu negara yang menerima dana bantuan paling besar dalam program kerjasama pembangunan bilateral Australia. Kerjasama bilateral dalam bidang pertahanan meliputi bantuan teknis dan pelatihan, serta latihan bersama. Australia merupakan negara partner utama Papua Nugini dalam bidang ekonomi, tujuan utama ekspor, sumber utama impor dan investasi asing. Dengan total perdagangan senilai 3,7 miliar dolar Australia setiap tahun, menjadikan Papua Nugini sebagai partner dagang terbesar pada peringkat 20. Investasi Australia sebagian besar ditujukan untuk sektor pertambangan (emas), minyak dan gas.

Australia dengan Smaller Island Countries

Sebagian besar negara-negara kecil di kepulauan Pasifik Selatan mempunyai kemampuan ekonomi yang rendah dan sangat bergantung pada bantuan keuangan luar negeri. Mereka juga menghadapi masalah urbanisasi, pengangguran, rendahnya penegakan hukum, dan masalah lainnya. Dalam bidang keamanan hubungan Australia dengan negara-negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan tidak begitu mencolok. Masalah yang muncul misalnya illegal fishing, custom & evasion, commercial violation, dan financial speculation.

DAFTAR PUSTAKA:

Buku:

Evans, Gareth., and Bruce Grant. Australia’s Foreign Relations: In the World of the 1990s, Victoria: Melbourne University Press., 1995.

Situs:

http://en.wikipedia.org/wiki/main_page/ Closer_Economic_Relations/

http://en.wikipedia.org/wiki/main_page/Australia/

http://www. australianexport61.com



[1] Diambil dari http:/en.wikipedia.org/wiki/main_page/ Closer_Economic_Relations/

[2] Gareth Evans dan Bruce Grant, Australia’s Foreign Relations: In the World of the 1990s, (Victoria, 1995), hal. 178.


Labels:

posted by Erlinda at 11:56 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home